Friday 12 August 2011

Peluang Kerja di Organisasi Internasional Tetap Terbuka

Peluang Kerja di Organisasi Internasional Tetap Terbuka
Oleh Ubay KPI (Jurnalis Borneo Tribune)
Indonesia sampai dengan tahun 2011 mengikuti sebanyak 214 organisasi internasional. Dalam mengisi jabatan di tubuh organisasi tersebut. Bagi masyarakat Indonesia yang memiliki kompetisi sangat terbuka lebar. Dengan catatan, kemampuan yang dimiliki mampu beradaptasi dan menjalankan tujuan organisasi.
Hal itu disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Multilateral Kementerian Luarn Negeri RI, Dominikus Supratikto saat seminar peluang bekerja/mengisi lowongan jabatan pada organisasi-organisasi internasional yang dilaksanakan di Hotel Mercure Pontianak, Senin (9/8) sore dua hari lalu.
Dominikus Supratikto menambahkan, peluang kerja tersebut sangat terbuka dan dapat diakses sangat mudah melalui internet bagi yang memiliki kesanggupan bergabung. Bukan hanya untuk pejabat kementerian luar negeri, namun seluruh warga Indonesia.
“Hanya saja, ada ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi untuk masuk dalam organisasi tersebut, misalnya ia harus telah menyelesaikan pendidikan S2,” ujarnya.
Ditanya soal jumlah pasti warga Indonesia yang telah bekerja mengisi jabatan di organisasi internasional, Dominikus Supratikto tidak dapat menyebut secara pasti. Hanya saja, sejauh ini jumlah warga Indonesia yang kerja di organisasi internasional sangat sedikit dibanding dengan negara lain di dunia.
Seminar dua hari lalu yang diikuti oleh palajar, mahasiswa dan organisasi kemasyarakatan lainnya merupakan suatu bentuk sosialisasi kepada masyarakat dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Dan sosialisasi bukan hanya dilakukan di Kalimantan Barat, namun juga di daerah lain di Indonesia.
“Jika mau berusaha dan berjuang, kita yakin selama kemampuannya bisa, dapat bergabung dengan organisasi ini, dengan sosialisasi ini diharapkan mampu mendongkrak keterbelakangan orang Indonesia yang ada di organisasi dunia,” jelas Dominikus Supratikto.
Salah satu perserta seminar yang sekaligus buka puasa bersama dua hari lalu, Dwi Anggraeni mengatakan, sangat baik sosialiasi yang berikan oleh Kementerian Luar Negeri. Namun lebih baik lagi bila Kemenlu bersinergi mencari orang dan kemudian dibina untuk organisasi tertentu. Sehingga punya peluang besar bisa menempati jabatan penting. “Kalau hanya sosialisasi seperti ini (seminar) menurut saya kurang efektif. Sebab Kemenlu tidak punya sasaran pasti, dan setelah ini pasti mereka akan dibiarkan. seandainya ada yang punya kemampuan, pasti mereka harus berusaha sendiri,” ujar Dwi.

No comments:

Post a Comment