Sunday 16 November 2014

Istri Curhat Lewat Facebook



Sedikit catatan dari akun Facebook istri saya yang cukup membuat saya tersadar dan berfikir lebih luas.
Saya paham dengan postingan catatan yang di .
Catatan ini saya lanjutkan nanti ya bro.
Seandainya semua mertua seperti ini dan sang suami bisa memahami alangkah bahagianya semua istri dan yg terpenting tdk akan ada kata perceraian.
PERCAKAPAN SEORANG SUAMI DENGAN IBUNYA:

Tuesday 13 May 2014

Caleg Terpilih DPRD Kota Pontianak Periode 2014-2019 Dapil V (Kecamatan Pontianak Selatan dan Tenggara)

Catatan Ubay KPI
Diolah dari data resmi KPU Kota Pontianak

Dapil V gabungan daru dua kecamatan, yakni selatan dan tenggara. Dapil ini memperebutkan 10 kursi, sama dengan dapil Pontianak Utara dan Barat.

Caleg Terpilih DPRD Kota Pontianak Periode 2014-2019 Dapil IV

Catatan Ubay KPI
Diolah dari Data resmi KPU Kota Pontianak
Dapil IV yakni Pontianak Timur merupakan dapil paling kecil jumlah pemilihnya. Mak wajar, di dapil ini hanya 6 kursi yang diperebutkan.
Di dapil ini, ada 6 partai yang tidak memperoleh kursi. Dan 6 partai pula yang sukses meraih satu kursi. Tak ada satu pun partai yang mampu meraup dua kursi di dapil tersebut.

Caleg Terpilih DPRD Kota Pontianak Periode 2014-2019 Dapil III (Kecamatan Pontianak Utara)

Catatan Ubay KPI
Diolah dari data resmi KPU Kota Pontianak
 
Tadi caleg terpilih untuk Dapil Pontianak Barat. Nah sekarang ini untuk Dapil Pontianak Utara. Ada 10 kursi juga yang diperebutkan di dapil ini. 

Caleg Terpilih DPRD Kota Pontianak Periode 2014-2019 Dapil II

Catatan Ubay KPI
Diolah dari Data Resmi KPU Kota Pontianak

Tadi caleg tetap untuk dapil Pontianak Kota. Nah sekarang ini untuk Dapil Pontianak Barat. Ada 10 kursi yang diperebutkan di dapil ini. 
Di dapil ini ada dua partai yang tak dapat kursi, yakni PKS dan Partai Demokrat. Partai lainnya berbagi kursi masing-masing satu kursi.

Caleg Terpilih DPRD Kota Pontianak Periode 2014-2019 Dapil I (Pontianak Kota)

Catatan Ubay KPI
Diolah dari Data Resmi KPU Kota Pontianak

Mata masih belum ngantuk meski sudah pukul 2.48. Dengan jaringan internet melalui modem, karena speedy di rumah sedang ada gangguan. Iseng-iseng buka blog setelah 3 hari terakhir ini tidak ada blogging.

Saturday 10 May 2014

"Tak Aduh"

"Tak Aduh"

Catatan Ubay KPI

Simple, hanya dua kata kawan. Cuma maknanya cukup luas.
Tak aduh, bukan ber-arti tak sakit. Tak aduh yang saya maksud ini sebuah istilah yang kerap terlontar dari rekan-rekan wartawan. Sandi ini berkaitan dengan rupiah. Kadang ada sebagian wartawan di daerah tempat saya bekerja, mengkonfirmasi ulang bila ada informasi liputan. Tak ada lain yang dikonfirmasi. Selain “aduh”.

Friday 2 May 2014

Cepat Naik Broooooooo

Tenang Bro, kitak naik jak semua. Pokok kita harus sampai puncak. Tak usang tanggung nyusunya, tujuh sekaligu naik ke bahu saya. Urat perut saya masih kuat nahan kitak-kitak semua. Ayo...... MERDEKAAAAAAA dengan panjat pinang di peringatan HUT RI 2013 Brooooooo.

3 Tahun Berlalu, Kasus Pemukulan Wartawan Belum Selesai



 
FOTO afrofuturism.net
Hari Pers Internasional

3 Tahun Berlalu, Kasus Pemukulan Wartawan Belum Selesai

Kalangan wartawan pasti masih ingat tragedy 12 Maret 2010 silam. Tiga tahun telah berlalu hingga saat, hari itu menjadi moment dimana pers diacungi jari tengah oleh oknum. Dua wartawan di Kota Pontianak mendapat perlakuan tidak wajar, bahkan diperlakukan bak musuh bebuyutan.
Arif Nugroho (wartawan Metro Pontianak) kini bertugas di harian Pontianak Post, dan stringer Faisal Metro TV dipukuli oleh oknum mahasiswa Universitas Tanjungpura saat melakukan tugas jurnalistik di kampus tersebut. Ironisnya, kasus ini terkatung-katung tanpa kejelasan hingga tahun berjalan. Proses hokum dalam kasus inipun, tak adil. Karena undang-undang pers tak digunakan dalam penyelesaian masalah ini.

Debat Tentang Najis dengan Istri



FOTO radiyatuladauwiyah.blog
Debat Tentang Najis dengan Istri

Catatan Ubay KPI

Beberapa minggu lalu, saya sempat berdiskusi tentang najis dengan istri di kamar. Bahkan, dalam diskusi tersebut tak hanya menggunakan akal pikiran, namun sampai-sampai saya juga menggunakan urat leher.

Tuesday 29 April 2014

Poltekkes Pontianak Terima Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2014 - 2015

Poltekkes Pontianak Terima Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2014 - 2015

Catatan Ubay KPI

Beberapa hari lalu, mertua saya mampir ke rumah jenguk anak saya. Kali ini,

Sunday 27 April 2014

Dukung Pujiono Lewat NSP "Manisnya Negeriku"

FOTO devamelodica.com
Dukung Pujiono Lewat NSP "Manisnya Negeriku"

Catatan Ubay KPI

Mungkin catatan agak terlambat ketimbang ketenaran Pujiono saat ini dengan lagu Manisnya Negeriku.

Friday 25 April 2014

Pada Usia Berapa Bayi Mulai Tengkurap?

Pada Usia Berapa Bayi Mulai Tengkurap?

Catatan Papa untuk Weisha Zahira

Usia Weisha sudah memasuki bulan ketiga, sampai dengan tanggal 26 April ini, usia Weisha genap usia 73 hari.

Monday 24 March 2014

Balasan Anak Kepada Ibu

Balasan Anak Kepada Ibu

Catatan Ubay KPI

Entah kenapa, tiba-tiba saya ingat pada ibu. Padahal baru Jumat sore lalu saya menemuinya di kampung.

Ibu Tak Pernah Lelah Memperhatikanku

Seorang Ibu Tak Akan Pernah Lelah Memperhatikan Anaknya

Catatan Ubay KPI

Saya piker, sejak saya melepas lajang awal 2013 lalu. Kehidupanku akan lepas dari perhatian

Thursday 20 March 2014

Weisha Mulai Bisa Diajak Bercanda

Pertumbuhan Mata Anak Sebelum Usia 40 Hari
Weisha Mulai Bisa Diajak Bercanda

Catatan Papa untuk Weisha


Sejak 17 Maret lalu, sedikit demi sedikit Weisha sudah bisa melihat.

Wednesday 19 March 2014

Ragam Bahasa Madura, Beda Daerah Beda Bahasa

Ragam Bahasa Madura, Beda Daerah Beda Bahasa

Catatan Ubay KPI

Pada sebuah kesempatan, saya pernah memperkenalkan blog ini kepada mahasiswa Madura. Selain blog saya, turut diperkenalkan blog Subro dan Qomaruzzaman.

Tuesday 18 March 2014

DELL, Bukan Laptop Murahan

DELL, Bukan Laptop Murahan

Oleh Ubay KPI

Bicara soal tekhnologi, khususnya sejenis laptop atau notebook. Mungkin akan banyak beda pandangan.

Monday 3 March 2014

Jual Beli Kertas Suara? Itu Biasa

Jual Beli Kertas Suara? Itu Biasa

Oleh Ubay KPI

Partisipasi masyarakat mengisi demokrasi melalui pemilihan umum kian menurun drastis.

Sunday 2 March 2014

Weisha, Musim Kemarau dan Air Galon

Wesiha ditempelin daun sirih
karena cegukan habis nyusu
Weisha, Musim Kemarau dan Air Galon

Catatan Papa untuk Weisha

Apa hubungannya ya seorang bayi dan air gallon? Jauh banget sepertinya.

Friday 28 February 2014

Weisha, Malam Pertama di Ruang Nifas

Weisha, Malam Pertama di Ruang Nifas

Catatan Papa untuk Weisha

Koleksi foto ini diambil papa saat Weisha baru saja lahir. Dari ruangan bidan, dipindah ke ruangan nifas di RS Bhayangkara.

Sunday 23 February 2014

Weisha Kecil Pandai Jijik



Weisha sama Mama kompak tidur. Papa begadang. Heheheh

Weisha Kecil Pandai Jijik

Catatan Papa untuk Weisha

Sejak malam pertama di rumah sakit RS Anton Soedjarwo (Bhayangkara), Weisha kerap merengek bila bedongnya sudah basah oleh air kencing. Kakinya diangkat, dan tangannya tak pandai diam. Awalnya, Papa, Mama, dan Mbah yang menjaga mengira haus mau nyusu, eh ternyata bukan.
Bila kaki sudah sering gerak, dan tangan kesana kemari, serta mata kadang pejam dan terbuka. Itu tandanya, Weisha udah buang air. Weisha tak bisa tidur kalau bedongnya sudah basah. Kecil-kecil sudah pandai jijik sampai tak bisa tidur. Apalagi sampai buang air besar. Pasti Weisha tak bisa tidur.

Asupan Minum Ibu Menyusui Pengaruhi Kondisi Anak



Weisha Zahira berusia 10 hari, baru nyenyak tidur. FOTO: Papa



















Asupan Minum Ibu Menyusui Pengaruhi Kondisi Anak

Catatan Papa untuk Weisha

Tepat malam ke sepuluh, tepatnya Sabtu,22 Februari 2014 malam. Sekitar lepas tengah malam, Weisha muntah. Kejadian tersebut amat mengejutkan saya dan mamanya. Sebab siangnya kesehatan Weisha baik-baik saja. Pasca muntah yang agak banyak tersebut, Weisha jadi susah tidur. Kalau pun tidur, cepat terbangun.

Friday 21 February 2014

Panggul Sempit Sebabkan Operasi



Panggul Sempit Sebabkan Operasi

Catatan Buah Hati

Tak hanya operasi yang menjadi kekhawatiran saya. Namun, soal suburnya kandungan turut menjadi kekhawatiran sejak awal.
Pada awalnya, saya khawatir. Mamanya Weisha tak bisa memberikan buah hati bagi papa. Sebab, sejak masih gadis, mama mengalami kelainan dalam haid. Terutama, tidak teraturnya darah haid setiap bulannya. Karena alasan itulah, kadang saya khawatir istri tidak bisa memberikan kebahagian di tengah kami.
Namun kekhawatiran itu sirna, setelah enam minggu pernikahan. Melalui tes sederhana menggunakan air kencing, ternyata mama positif hamil. Informasi itu disampaikan mama ke papa dari klinik, saat itu papa sedang berada di kamar bersiap-siap untuk salat Jumat.
Satu kekhawatiran hilang. Mama mengandung Weisha. Kekhawatiran lain, yakni soal persalinan. Papa sejak awal pula khawatir, mama tidak bisa bersalin dengan normal. Nah, kekhawatiran ini ternyata benar. Weisha lahir harus dengan operasi. Weisha tak bisa tercipta ke dunia melalui proses normal. Meskipun proses persalinan sudah melewati setengah jalan, yakni sudah bukaan ke tujuh dalam istilah persalinan.
Namun, untuk Weisha. Papa dan Mama terus kuat. Mama berusaha dapat melakukan dengan normal. Namun upaya tersebut gagal. Menurut dokter, panggul sempit menjadi alaan. Sehingga Weisha harus lahir dengan operasi.
Weisha sayang, ingatlah perjuangan mama dalam proses persalinan. Papa berharap, Weisha tidak menyakiti hati mama. I Love You sayang. Selamat datang di tengah antara Mama dan Papa.

Di Teras Rumah
Rabu, 19 Februari 2014

Weisha Zahira Nufus Semali



Foto saat Weisha usia 4 hari

Weisha Zahira Nufus Semali

Catatan Papa untuk Weisha

Tidak ada satu pun nama yang papa dan mama siapkan untuk Weisha saat masih dalam kandungan. Begitu pula saat Weisha lahir. Bukan Papa dan Mama tidak siap menerima Weisha, namun Papa dan Mama telah niat ingin member nama pada hari ke tujuh setelah kelahiran Weisha, bersamaan dengan akikah Weisha.
Namun, rencana tersebut harus dibatalkan. Lantaran Papa harus segera mengurus kepindahan Papa ke Kota Pontianak dari Kubu Raya. Sebab, setelah menikah dengan mama, pada 15 Mei 2013 lalu, sampai Zahira lahir, papa belum sempat membuat surat pindah dan KK, meskipun papa dan mama tinggal di Kota Pontianak.
Pagi-pagi sekali, usai salat Shubuh. Papa ke rumah Pak De Abdurahman di Gang Rintis. Pertama membicarakan soal acara akikah, kedua sekaligus meminta nama untuk Weisha.
Ada dua pilihan yang diberikan Pak De Abdurahman kepada Papa. Pertama Zahrotul ‘Ayisyah. Kedua Shofiyatun Nufus. Namun, kedua nama tersebut tidak satu pun Papa dan Mama pilih. Sebab ada kesamaan dengan sepupu Zahira. Zahrotul adalah nama Jayo, anak Paman Madan. Sedangkan Shofiyatun, nama sepupu Zahira  anaknya pak de Alm. Yusman.
Itulah alasan kenapa mama dan papa mencari nama lain. Namun, Mama dan Papa setuju dengan kata “Nufus”. Akhirnya, papa dan mama berembuk mengganti kata “Shofiyatun” menjadi “Zahira”.
Kata asalnya adalah “Zahirah” yang bermakna “Berkilau”. Jadilah “Zahiratun Nufus” yang bermakna Jiwa yang berkilau. Menjadi Zahira Nufus karena telah di Indonesiakan.
Dua kata lain yang mengapit nama asli Zahira. Pertama adalah “Weisha”. Kata ini merupakan gabungan dari tiga nama.
We, asal huruf “W” yang dituliskan dengan “E”. Artinya huruf pertama nama Mbah Ummi, yakni “Wati”
“I” setelah “We” salah satu huruf nama Mama, “Sett(i)yawati”. Dengan harapan Weisha menjadi anak yang setia.
“Sha” adalah nama depan Mbah Abah, “Shaleh”.
Sedangkan kata Semali di akhir nama Zahira, adalah nama Almarhum Kakek Weisha dari Papa. Kakek bukan hanya tak bisa melihat, membelai, menggendong, dan mengajak main Weisha. Namun, kakek juga tak pernah melihat Mama. Papa dan Mama menikah setelah Kakek tiada. Jadi, pernikahan papa dan mama tanpa didampingi dan disaksikan kakek. Satu pesan papa, sempatkanlah mengirimkan doa untuk kakek, juga mama dan papa bila suatu saat nanti kami telah tiada.

Di Teras Rumah
Sambil Begadang Jagain Weisha
Rabu, 19 Februari 2014. Pukul 22.57 

Mbah Abah dan Mbah Ummi Turut Gelisah




Mbah Abah dan Mbah Ummi Turut Gelisah

Catatan untuk Weisha Zafira Nufus Semali

Weisha sayang. Saat mama Weisha mengalami pendarahan sedikit rumah, siapa yang papa telepon pertama kali? Ialah Mbah Abah. Papa memberitahu kalau mama Weisha sedang sakit perut dan harus dibawa ke rumah sakit.
Mbah Abah dengan cepat dari rumah Gang Bersama ke istana kita untuk melihat kondisi mama. Sekaligus membawa kunci mobil persiapan membawa mama melakukan persalinan Zafira ke rumah sakit. Sesampainya di rumah, Mbah Abah langsung memanaskan mobil dan menunggu Abah Ummi.
Kamis, 13 Februari, sekitaran jam 12 siang, Mama langsung dibawa ke RS Bhayangkara. Masuk ke ruangan persalinan sekitar jam satu siang. Dengan sekuat tenaga mama berusaha dapat melahirkan Weisha. Lafadz istighfar, lafadz Allah kerap terdengar dari mulut mama seiring dengan rasa sakit yang mama rasa.
Badan penuh keringat, rambut sudah acak-acakan. Tenaga mama cukup terkuras dalam berjuang. Namun mama tak patah semangat. Demi Weisha mama berjuang sekuat raga. Dari samping, Papa menemani mama member semangat dan mendorong bahwa mama bisa, mama kuat dalam melewati persalinan.
Papa dan Mbah Ummi bergantian menemani mama saat proses persalina normal yang gagal. Nampak sekali raut wajah Mbah Ummi yang gelisah dan cemas, namun wajah Mbah Ummi tersirat, ia akan terwujud menimang Weisha. Sedangkan Mbah Abah, menunggu di luar ruangan. Kadangkala, Papa juga ajak  Mbah Abah masuk ke ruangan untuk memberi semangat kepada Mama yang tengah berjuang dengan Weisha.
Mbah Abah, selain menemani Mama, juga bolak balik pulang ke rumah mengambil perlengkapan dan sarat kepada seorang ustadz. Sampai sore, Mbah Abah empat kali mondar-mandir rumah sakit ke rumah. sedangkan Mbah Ummi tetap berada di rumah sakit untuk menemani mama bergantian dengan papa.
Jam 2 siang, belum ada tanda-tanda proses persalinan normal akan berhasil. Mbah Abah dan Mbah Ummi bergantian salat Dzuhur, kemudian papa meninggalkan mama ketika Mbah sudah selesai salat.
Jam 3, belum ada tanda-tanda. Hanya air ketuban yang pecah. Darah terus mengalir, mama terus berjuang mengatur nafas dan mencoba mengeluarkan Weisha. Namun selalu gagal. Sampai pukul 4 sore. Belum ada perubahan. Kondisi mama sudah mulai menurun. Mama tak lagi kuat seperti saat awal. Bahkan, sempat keluar ucapan “saya tak sanggup” dari mulut mama. Namun Papa yang menemani terus member semangat di samping mama, kalau “Mama Kuat dan Bisa”.
Jam setengah 5 sore. Mbah Abah dan Mbah Ummi pulang untuk ambil air doa. Tak lama berselang saat Mbah pulang, dokter kandungan datang. Setelah memeriksa kondisi mama dan keberadaan Weisha, dokter menyimpulkan, Zafira tidak bisa lahir secara normal. Sehingga harus operasi.
Setelah bicara dengan mama, terkait keadaan tersebut. Mama setuju untuk operasi. Papa langsung menuju ruang bidan untuk menandatangani surat pernyataan operasi, termasuk sharing biaya. Tanpa memberitahu lebih dulu kepada Mbah Abah dan Mbah Ummi, Papa tanda tangani surat persetujuan operasi. Sekitar jam 5 sore, mama di bawa ke ruang bedah. Baru kemudian Papa member tahu Mbah yang sedang perjalanan kembali ke rumah sakit. Sesampainya Mbah di rumah sakit yang hanya bisa menunggu di luar, Papa bergegas ke musolah untuk salat Ashar.
Sekembali ke rumah sakit, Mbah berada di kursi tanpa banyak kata-kata. Abah dan Ummi cemas, namun selalu berharap operasi berhasil dengan baik. Tak lama berselang sekembali papa dari musolah, adzan Maghrib, bersamaan dengan adzan Maghrib itu, seorang perawat memanggil Papa. “Keluarga Ibu Settiyawati”. Kata perawat.
Papa bergegas masuk dan mendapatkan Weisha telah dibedong dalam gendongan seorang dokter yang mengenakan jilbab. Alhamdulillah papa berucap.
Suara adzan Maghrib masih berkumandang di luar. Dokter yang menggendong Weisha kemudian memberikan Weisha kepada Papa. Dengan sangat rasa syukur dan bahagia, Papa adzanin Weisha di telingan kanan, dan iqomah di telingan bagian kiri Weisha. Semoga Weisha menjadi anak yang taqwa pada Allah. Menjaga kehormatan dirinya.
Setelah itu, Weisha kembali Papa serahkan kepada dokter, dan Papa keluar memberitahu Mbah Abah dan Mbah Ummi di luar. Seraya mencium tangan Mbah, papa mengucap terima kasih atas doanya Mbah. Terucap pula dari lisan Mbah, lafadz syukur.
Weisha Sayang. Jadilah anak tertua yang baik, menjaga adiknya nanti. Dan dapat mendidik adik-adik Weisha. Mampu menjadi teladan bagi adik Weisha, kawan. Dan bisa menggapai cita-cita yang tinggi.

Di Teras Rumah
Sambil Sesekali Lihatin Weisha yang Sedang Tidur di Samping Mama
Rabu, 19 Februari 204. Pukul 22.30